Senin, 30 Januari 2012


ketika aku sadar bahwa aku kesepian, aku tau bahwa hidup ini tak sepenuhnya milikku, aku yakin tuhan masih melihatku, sendirian mencoba mengerti perasaan diri sendiri, menangis memang bukan jalan keluar,’’ teman hanya ketukan nada yang sendu”.
Ketika aku tau ini menyedihkan, aku akan berhenti berharap banyak.
Meski banyak orang berkata, ’’ terkadang kamu harus diam ketika kamu salah, bukan karna menyerah tapi karna, kamu dewasa”.
Dan saat aku menangis ada dua kalimat yang menyemangatkan aku,
’’orang yang menyakitimu akan hanya membuat mu semakin kuat”
Seseorang menangis bukan karna ia lemah, tapi karna dia sudah terlalu lama kuat” dan aku akan belajar mengerti.
                                                                                                                                                                                         sumber: http://surijuniarianti.blogspot.com

Rabu, 18 Januari 2012

CINTA DAN WAKTU


Alkisah disuatu pulau kecil tinggallah benda-benda abstrak seperti CINTA, KESEDIHAN, KEKAYAAN, KEBAHAGIAAN dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Suatu ketika dating badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik, dan akan segera menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat segera menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan karna ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri ditepi pantai untuk mencari pertolongan. Semantara itu air semakin naik dan mulai membasahi kaki cinta.
Tak lama kemudian cinta melihat kekayaan mengayuh perahu” kekayaan” kekayaan’ tolong aku” teriak cinta. Aduh maaf cinta perahuku sudah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.
Lalu kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali namun kegembiraan terlalu gembira menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan cinta.
Air makiiin tinggi membasahi sampai kepinggang dan cinta pun mulai panic. Tak lama kemudian lewatlah kecantikan “ kecantikan bawalah aku bersamamu”, teriak cinta.
“wah cinta kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku ini”, sahut kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat kesediahan.” Oh, kesedihan bawalah aku bersamamu” kata cinta. “ maaf cinta aku sedang sedih, dan aku ingin sendirian saja..,” kata kesedihan sambil mengayuh perahunya. Cinta sudah mulai putus asa, ia melihat air semakin naik dan akan segera menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah terdengar suara “ cinta, mari segera naik perahuku”. Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat ia naik ke perahu itu sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah Cinta baru sadar bahwa ia sama sekai tidah mengetahui siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan orang tua itu kepada penduduk tua di pulau, siapa sebenarnya orang tua itu. ‘’Oh, orang tua itu tadi?, dia adalah Waktu,’’kata orang-orang tersebut. ‘’ Tapi kenapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun enggan untuk menolongku’’, Tanya Cinta heran.’’Sebab hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari cinta itu…’’


Minggu, 15 Januari 2012

aku korban broken home


Hari ini hujan kembali turun, dengan sejuta kenangan yang ada di setiap tetesnya.
Kenangan pahit yang pernah aku jalani semasa remaja ku.

Nama ku annira, yang kata orang tua ku nama itu artinya adalah seorang wanita yang berparas cantik dan baik hati. Ya nama itu sungguh indah aku berterima kasih kepada orang tua ku.

 Masa kecil ku ku habis kan di Bogor karna, ayah ku bekerja di Bogor.
Sekolah dasar ku dibogor.  Suatu hari ayah ku di pindah tugaskan di Jakarta.
Ya kami sekeluarga pindah ke Jakarta dan aku akan mendaftar SMP di salah satu sekolah ternama di Jakarta,aku diterima disana.
Pada masa-masa SMP kelas satu keluarga ku baik-baik saja, sampai suatu hari.
Waktu aku sedang jalan-jalan bersama bundaku. Aku melihat ayah sedang makan di sebuah café dengan wanita cantik. Aku Cuma berfikir kalau itu hanya teman atau atasan di tempat ayah bekerja.

Hari berikutnya, kecurigaan ku semakin bertambah. Ayah selalu pulang larut malam, saat bunda Tanya ayah bilang dia lembur dan masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan. Bunda percaya aja dengan apa yang ayah bilang. Ya aku juga mulai percaya dengan apa yang ayah bilang.
Sebulan sudah ayah seperti itu bahkan ayah sering tidak pulang kerumah.
Pada suatu hari handphone ayah berdering, bunda menjawab telpon itu dan nomor itu gak ada namanya. Yah bunda kira itu Cuma orang yang salah sambung. Handphone bordering kedua kalinya bunda membuka pesan dari nomor yang tidak ada namanya tadi.bunda baca pesan itu ‘” sayang malam ini temani aku ya” batapa marahnya bunda setelah baca isi pesan itu.
Berawal dari itu lah keluarga ku mulai berantakan. Ayah jarang pulang kerumah, kalau ayah pulang kerumah pun bunda dan ayah bakalan bertengkar besar-besaran. Aku ngerasa kalau aku udah gak di anggap sebagai anak.

Kehidupan ku mulai bebas, aku slalu keluar malam, ngumpul bareng sama teman-teman geng ku.
Aku mulai mengenal yang nama nya seks bebas, aku make obat-obatan terlarang ( narkoba)
Seks, narkoba udah jadi hobi buat aku. Karana aku ngerasa buat apa aku hidup keluarga aku udah gak perduli sama aku. Hidup aku hanya buat senang-senang.

Ya, sampai sutu hari aku bertemu dengan pria yang taat agama, dia yang selalu nyadarin aku tentang apa yang aku lakuin sekarang itu salah. Dia ngajarin aku sholat, baca al-quran, dan selalu nyeramahin aku jika aku ngelakuin kesalah.
Aku mulai sadar dengan apa yang aku lakuin selama ini hanya rayuan SETAN YANG TERKUTUK.
Aku terjebak DILINGKARAN NERAKA JAHANAM.
Aku sadar seharusnya hanya kepada tuhan lah aku berserah diri dan tawakal.
Gak seharusnya aku melakukan hal yang sangat  TERKUTUK itu

Sekarang aku nyesal, gak seharusnya keluarga aku hancur menjadi alasan untuk aku nglakukan hal semacam itu.

Dan pria itu ( azam) sekarang menjadi suami ku, dia adalah sosok suami yang sangat bertanggung jawab kepada keluarganya.


Sumber: http:// suri juni arianti.blogspot.com