Rabu, 18 Januari 2012

CINTA DAN WAKTU


Alkisah disuatu pulau kecil tinggallah benda-benda abstrak seperti CINTA, KESEDIHAN, KEKAYAAN, KEBAHAGIAAN dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Suatu ketika dating badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik, dan akan segera menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat segera menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan karna ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri ditepi pantai untuk mencari pertolongan. Semantara itu air semakin naik dan mulai membasahi kaki cinta.
Tak lama kemudian cinta melihat kekayaan mengayuh perahu” kekayaan” kekayaan’ tolong aku” teriak cinta. Aduh maaf cinta perahuku sudah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.
Lalu kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali namun kegembiraan terlalu gembira menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan cinta.
Air makiiin tinggi membasahi sampai kepinggang dan cinta pun mulai panic. Tak lama kemudian lewatlah kecantikan “ kecantikan bawalah aku bersamamu”, teriak cinta.
“wah cinta kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku ini”, sahut kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat kesediahan.” Oh, kesedihan bawalah aku bersamamu” kata cinta. “ maaf cinta aku sedang sedih, dan aku ingin sendirian saja..,” kata kesedihan sambil mengayuh perahunya. Cinta sudah mulai putus asa, ia melihat air semakin naik dan akan segera menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah terdengar suara “ cinta, mari segera naik perahuku”. Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat ia naik ke perahu itu sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah Cinta baru sadar bahwa ia sama sekai tidah mengetahui siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan orang tua itu kepada penduduk tua di pulau, siapa sebenarnya orang tua itu. ‘’Oh, orang tua itu tadi?, dia adalah Waktu,’’kata orang-orang tersebut. ‘’ Tapi kenapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun enggan untuk menolongku’’, Tanya Cinta heran.’’Sebab hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari cinta itu…’’


Tidak ada komentar:

Posting Komentar