saat pertemuan itu
saat hati ku telah beku dengan kemunafikan
saat hati ku tak akan
percaya lagi dengan keabadian
saat hati ku mengais
ngais belas kasihan cinta.
Aku
Aku tersandar
disebuah kursi penantian
Menahan dagu diatas
meja kehampaan
Kau datang pada ku
bagai harapan di tengah siang.
Mata mu
pancarkan indah sang rembulan.
Kau beri kan
ketulusan, bukan belas kasihan.
Kau berikan sayang
bukan karna keterpaksaan.
Saat itu aku bisa
gambarkan diriku bagaikan jepang.
Yang ke dua kota
terbesarnya di luluh lantah kan.
Horisima dan
Nagasaki.
Ya, kau buat tubuh ku
bergetar kau bom diriku dengan bom atom mu.
Dua sisi sensitive ku
bereaksi,
Yaitu jantung ku yang
tak pernah bedetak dengan keras
Tiba-tiba bergumam
karna ketulusanmu
Hati ku yang tadinya
beku
Tiba-tiba cair oleh
kasih sayang mu.
Karna aku tau kau
mencintaiku dengan tulus
Bukan dengan
kebohongan atau kemunafikkan.
Suri juni arianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar