Senin, 23 April 2012

right

hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu,,
hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
diri inisenyap tanpa jiwa kasih mu,,
ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah
cinta,,,
mengapa semua harus terjadi???
mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu
kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa,,
cinta..
aku hanya mampu memeluk rasa
memeluk mimpi senja yng kelabu
meniti harapan fajar kelana,,
cinta..
kau buat aku tak yakin untuk melangkah
kau beri aku segenggam luka
mengapa cahaya pelangi menjadi api,,
selamat jalan cinta,,
selamat berbahagia di atas luka ku,,
biarkan kata merangkai hati serupa darah dibalik tirai….

acrimariadi@yahoo.co.id

Rabu, 18 April 2012

Nyanyian Sukma


Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata;
sebuah laguyang bernafas di dalam benih hatiku,
Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;
ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya,
dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.
Betapa dapat aku mendesahkannya?
Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?
Dia tersimpan dalam relung sukmaku
Kerna aku risau, dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.
Pabila kutatap penglihatan batinku
Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh hujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.
Air mataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahsia mawar layu.
Lagu itu digubah oleh renungan,
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,
Dan difahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kesedaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam.
Lagu itu lagu kasih-sayang,
Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakahYang mampu membawakannya berkumandang?
Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,
Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?
Siapa berani memecah sunyi
Dan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?
(Dari Kahlil Gibran – "Dam'ah Wa Ibtisamah" - Setetes Air Mata Seulas Senyuman)

Senin, 16 April 2012

TUHAN


Tuhan, ketika hari ku semakin sempit
Ketika waktu ku hanya beberapa detik
Ketika hati ini ingin berlabuh,

Bisakah aku dapat kan cinta itu
Bisakah aku memeluk erat cintaku
Bisakah aku slalu ada diharinya

Ketika raga ini tak lagi bangkit
Ketika nafas ini tak lagi berhembus
Ketika jiwa ini telah melayang

Tetap kah bisa tuhan ?

Cinta ku terlalu besar untuknya
Raga tetap ingin bangkit
Nafas tetap ingin berhembus
Jiwa tetap ingin hidup

Hariku begitu melelahkan
Hari ku begitu membosan kan
Aku ingin bersamanya
Sedetik saja
Walau hanya sedetik saja

Senin, 09 April 2012

you winner or loser


Pemenang dan pecundang mempunyai karakter yang saling bertentangan. Termasuk ke kelompok manakah kamu? Pemenang atau pecundang? Berikut ini adalah karakter-karakter pemenang dan pecundang.
1.      Ketika pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, “saya salah!” . Ketika pecundang melakukan kesalahan, dia berkata,”ini bukan salah saya!”.
2.      Pemenang berkata, “saya sudah baik, tapi saya bisa lebih baik lagi!”. Pecundang berkata, saya tidak sejelek orang lain!”.
3.      Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik dari dia. Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain.
4.      Pemenang berkata, “mari saya kerjakan ini untuk kamu!”. Pecundang berkata, “itu bukan perkerjaan saya!”.
5.      Pemenang berkata, “pasti ada cara lebih baik mengerjakannya!”. Pecundang berkata, “begitulah biasanya dikerjakan disini!”.
6.      Pemenang berkata, “ini sulit tapi mungkin!”. Pecundang berkata, “ini mungkin tapi sangat sulit untuk mengerjakannya!”.
7.      Pemenang selalu mempunyai rencana-rencana. Pecundang selalu mencari alasan.
8.      Pemenang mempunyai komitmen-komitmen. Pecundang hanya berjanji-janji saja.
9.      Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban. Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.
1.  Pemenang tuntas memecahkan masalah. Pecundang sesalu tanggung-tanggung & tidak pernah memecahkan masalah.
Sumber:Unknow (tidak diketahui)

Wanna Be Winner or Loser???????!



Sabtu, 07 April 2012

sendu :(

masih seperti desiran ombak
ketika menerpa tak rupa buih kembali
ketika hati tak lagi menanti
ketika rindu hanya angan belaka
membuka bukan berarti menerima
rintitan hujan terdengar seperti nada yang sendu

Kamis, 05 April 2012

salah kah aku ?


Ketika hati berhenti berharap.
Ketika semua berubah dengan seiring waktu
Zaman semakin bergulir.
Hati semakin larut dalam kesendirian
Cinta tak lagi indah
Dan pengorbanan hanya perbuatan sia-sia belaka.

Ketika hati menjerit memanggilmu
Langkah kaki berdera menujumu
Mata hati yang tak lagi bisa memandangmu.

Hanya pedih yang terasa
Hanya lara yang mendera
Ketika setangkai mawar berubah menjadi
Sejuta duri.

Disaat langit tak lagi biru.
Disaat laut tak lagi beriak,
Dan disaat syair tak lagi merdu.

Salah kah hati mencinta,
Salahkah diri merindu
Ketika cinta ku yakin kepada mu.
Ketika aku tak merasa hampa.

Tak bisa kah kau beri kesempatan itu.
Seperti bintang yang selalu menerangi
Bintang lain disampingnya.
Bisakah kau menjadi bintang itu,

Kuharap aku bukan punnguk yang merindukan bulan